Minggu, 11 Oktober 2009

new 1







#include"stdio.h"


void main()
{
char nama[30];
char i2[30];
char kelas[40];
char i1[30];
int npm;
int n;

printf("masukan Nama : ");
gets(nama);

printf("masukan NPM : ");
scanf("%d", &npm);

printf("masukan alamat : ");
scanf("%d", &i1);

printf("masukan kelas :\n ");
gets(kelas);

printf("masukan jenis kelamin : ");
gets(i2);

printf("Tampilkan: \n");

for( int j = 0; j < n; j++)

printf("NPM Mahasiswa : %i \n",npm);
printf("Nama Mahasiswa : %s \n",nama);
printf("jenis kelamin : %s \n",i2);
printf("kelas : %s \n",kelas);
printf("alamat : %s \n",i1);
}

new 2 inputan mahasiswa











#include"iostream.h"
#include"stdlib.h"
#include"stdio.h"
#include"conio.h"

void main()
{
char i1[30];
char i2[30];
char i3[40];
char i4[30];
int i;
char d;
int n;
system("cls");
cout<<"Input NPM Mahasiswa ";cin>>i;
cout< printf("Input Nama Mahasiswa ");gets(i1);
cout< printf("Input kelas ");gets(i2);
cout< cout<<"Input Alamat ";cin>>i3;
cout< cout<<"Input jenis kelamin ";cin>>i4;
cout<
printf("Tampilkan:\n");

for( int j = 0; j < n; j++)

printf("NPM Mahasiswa : %i \n",i);
printf("Nama Mahasiswa : %s \n",i1);
printf("kelas : %s \n",i2);
printf("Alamat : %s \n",i3);
printf("jenis kelamin : %s \n",i4);


}

data Mahasiswa

#include “stdio.h”

#include “string.h”

#include “conio.h”

typedef struct {

char npm [10];

char nama [20];

char alamat [30];

int angkatan;

float ipk;

} mhs ;


void main()

{

mhs student[100];

char lagi = ‘y’; int i;

for( i = 0; lagi == ‘y’; i++)

{

printf(”nNPM = “); gets(student[i].npm);

printf(”Nama = “); gets(student[i].nama);

printf(”Alamat = “); gets(student[i].alamat);

printf(”Angkatan = “); scanf(”%i”, &student[i].angkatan);

printf(”IPK = “); scanf(”%f”, &student[i].ipk);

printf(”nMasukkan Lagi (y/t) ? “); lagi = getche(); flushall();

}

printf(”nnData yang sudah dimasukkan adalah:n”);

for( int j = 0; j < i; j++)

{

printf(”nNPM : %s”, student[j].npm);

printf(”nNama : %s”, student[j].nama);

printf(”nAlamat : %s”, student[j].alamat);

printf(”nAngkatan : %i”, student[j].angkatan);

printf(”nIPK : %f n”, student[j].ipk);

}

}

Rabu, 07 Oktober 2009

OOP New

Modul 1
#include"iostream.h"
#include"stdlib.h"
#include"stdio.h"
#include"conio.h"

class mhs
{
private:

char nama[30];
char jurusan[30];
char ukm[20];
char hobby[30];
int j;
char d;

public:

void input()
{

do
{
system("cls");
cout<<"Input NPM Mahasiswa : ";cin>>j;
cout< printf(" Nama Mahasiswa : ");gets(nama);
cout< printf(" Jurusan Mahasiswa : ");gets(jurusan);
cout< cout<<"UKM yang diukuti : ";cin>>ukm;
cout< cout<<"Hoby Mahasiswa : ";cin>>hobby;
cout<
cout<<"Apakah Ingin memperbaiki data(Y/T)? ";cin>>d;
}
while((d=='y')||(d=='Y'));
};

void show()
{
FILE *fwrite;
fwrite = fopen("try.txt","at");
fprintf(fwrite,"\n");
printf("NPM Mahasiswa : %i \n",j);
fprintf(fwrite,"%d\n",j);
printf("Nama Mahasiswa : %s \n",nama);
fprintf(fwrite,"%s\n",nama);
printf("Jurusan Mahasiswa : %s \n",jurusan);
fprintf(fwrite,"%s\n",jurusan);
printf("ukm yang diikuti : %f \n",ukm);
fprintf(fwrite,"%f\n",ukm);
printf("Hobby Mahasiswa : %s \n",hobby);
fprintf(fwrite,"%s\n",hobby);

fclose(fwrite);
};



};

void main()
{
mhs upn[30];

int n;

system("cls");

cout<<"\t\t\t +-------------------------------------------------+"<cout<<"\t\t\t | DATA-DATA MAHASISWA UPN 2008-2009 |"<cout<<"\t\t\t +-------------------------------------------------+"< cout< cout<
cout<<" masukan jumlah data : ";cin>>n;


for(int j=0;j {
upn[j].input();
}

getch();

system("cls");

cout<<"Tampilkan data !"<
};







Modul 2

#include "iostream.h"
#include "string.h"
#include "stdlib.h"

class alat_tulis
{ char t1[8];
char t2[8];
char t3[8];
int a;
int b;
int c;
int byra;
int byrb;
int byrc;


public:

alat_tulis()
{
cout<<"=Entry Data Pembelian= "< cout<<"Entry stationery 1:";cin>>t1;
cout<<"Entry stationery 2:";cin>>t2;
cout<<"Entry stationery 3:";cin>>t3;

} ;
alat_tulis(int a)
{
cout<<"C++ CASHIER"< cout<<"Total pembayaran alat tulis 1:";cin>>a;
cout<<"Total pembayaran alat tulis 2:";cin>>b;
cout<<"Total pembayaran alat tulis 3:";cin>>c;


};
alat_tulis(char b,char c)
{
cout<<"=ENTRY Data 2= "< cout<<"Entry stationery 4 :";cin>>t1;
cout<<"Entry stationery 5 :";cin>>t2;
cout<<"Entry stationery 6 :";cin>>t3;

};
~alat_tulis(void)
{
a=2000;
b=1500;
c=1000;
cout<<"---blok destructor---\n";
cout<<"Harga stationery 1 anda: " << a <<"\n";
cout<<"Harga stationery 2 anda: " << b <<"\n";
cout<<"Harga stationery 3 anda: " << c <<"\n";
cout<<"---blok destructor---\n";

} ;
void tampilan_data(void)
{
a=4000;
b=3000;
c=2000;
cout<<"Harga "< cout<<"Harga "< cout<<"Harga "< }
};
void main()
{

{
alat_tulis coretan_1;
coretan_1.tampilan_data();cout< };


alat_tulis coretan_2;
coretan_2.tampilan_data();cout<

{
alat_tulis coretan_3;
cout<<"\nTambahan inputan\n";
coretan_3.tampilan_data();cout< };
}




Kamis, 01 Oktober 2009

about tautology

Tautologi

Sebarang formula yang selalu bernilai kebenaran T, tak tergantung
pada nilai kebenaran daripada variabel-variabel proposisinya, dise
but tautologi, dan dikatakan sebagai tautologis atau valid.

Suatu tautologi adalah suatu formula proposisional yang mengam
bil nilai T untuk setiap interpretasi yang mungkin. Semua entri da
lam kolom pada tabel kebenaran yang merupakan kolom nilai for
mula tersebut bernilai kebenaran T.


Contoh : ~p V p adalah Tautologi

karena untuk I1 : p = T, maka ~p V p = T
I2 : p = F, maka ~p V p = T

dan tak ada lagi interpretasi lain.

Untuk menyatakan bahwa suatu formula adalah suatu tautologi/valid
maka dituliskan dengan menggunakan metasimbol ╞ , maka contoh
diatas menjadi :
╞ (Øp Ú p)



Dikatakan bahwa dua formula P dan Q adl Ekuivalen Logis jika
ekuivalen logisnya ‘ P « Q’ adl suatu tautologi ( yang dapat dika
takan juga dengan bahwa mereka mempunyai tabel kebenaran yang
sama)

Dikatakan bhw suatu formula P implai logis suatu formula Q jika
implikasi logis mereka ‘ P ® Q’ adalah tautologi.


 Tautology adalah proposisi majemuk yang selalu bernilai true tidak peduli apa nilai kebenaran proposisi. penyusunnya!
Contoh: p Ú Øp [Apa tabel kebenarannya?]

Argumen yang dibuktikan validitasnya dengan tabel kebenaran menunjukkan suatu Tautologi, maka argumen tersebut adalah valid atau argumen yang kuat (sound argument). Premis-premis benar menghasilkan kesimpulan yang benar.

Contoh Tautologi 1.1

“Matahari terbit di Timur atau Matahari tidak terbit di Timur” akan selalu bernilai benar tidak bergantung pada apakah matahari benar-benar terbit di Timur atau tidak.

Jika p : matahari terbit di timur, dan
~p : matahari tidak terbit di timur
p v ~p


Contoh 1.2

Jika Tono pergi kuliah, maka Tini juga pergi kuliah. Jika Siska tidur, maka Tini pergi kuliah. Dengan demikian, jika Tono pergi kuliah atau Siska tidur, maka Tini pergi kuliah.
P = Tono pergi kuliah
Q = Tini pergi kuliah
R = Siska tidur






Mengenai Saya

saya adalah anak ke 3dr 2 bersaudara...saya sekarang Kuliah T informatika di salah satu PTS di surabaya diharapkan dengan Adanya Blog ini bisa membantu kita sesama orang IT..ataupun yg membutuhkan